Karena kesibukannya itu, Bram sering melupakan hak Yanti sebagai seorang isteri. Hari-hari Titin penuh dengan kesepian. Apalagi buah perkawinan mereka belum juga ada. Akhirnya Yanti menggunakan waktu sepi itu untuk berbagi rasa dengan mertuanya, Fauzi. Fauzisudah sangat berumur, karena usianya sudah hampir mencapai setengah abad. Fauzi saat itu sudah hidup sendiri tanpa pendamping hidup, karena isterinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kebetulan Fauzi tinggal serumah dengan mereka. Obrolan serta gurauan, hampir mereka lakukan setiap hari, terutama ketika Bram sedang tidak ada di rumah. Tidak jarang karena Titin dan mertuanya keasyikan mengobrol, mereka terkadang sampai lupa waktu. Mereka pernah sampai tengah malam baru berhenti mengobrol.
Sabtu, 25 Februari 2017
Asiknya Bercinta Dengan Pria Berpenis Besar
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mertua Yang Besar Penisnya - Ini saya susun berdasarkan fakta yang saya dapat dari cerita pribadi salah seorang bekas teman karib semasa kuliah dulu. Ia baru saja menikah sekitar satu setengah tahun lamanya. Titin nama temanku itu. Sementara suaminya bernama Bram. Kejadiannya bermula ketika Pras mendapat tugas luar kota dari kantornya, di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Bram memang biasanya dapat pergi tiga sampai empat hari. Seandainya pulang pun hanya beberapa jam saja, kemudian berangkat lagi. Sebagai seorang isteri, Titin tidak dapat melarangnya, apalagi itu urusan kerja. Maklum, yang dilakukan itu ada kaitan dengan promosi terhadap diri Pras menjadi Area Sales Manager dalam waktu dekat. Titin tentu saja merasa ikut senang mendengar akan hal itu, sehingga ia memberikan kebebasan waktu pada Bram untuk meningkatkan prestasinya.
Karena kesibukannya itu, Bram sering melupakan hak Yanti sebagai seorang isteri. Hari-hari Titin penuh dengan kesepian. Apalagi buah perkawinan mereka belum juga ada. Akhirnya Yanti menggunakan waktu sepi itu untuk berbagi rasa dengan mertuanya, Fauzi. Fauzisudah sangat berumur, karena usianya sudah hampir mencapai setengah abad. Fauzi saat itu sudah hidup sendiri tanpa pendamping hidup, karena isterinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kebetulan Fauzi tinggal serumah dengan mereka. Obrolan serta gurauan, hampir mereka lakukan setiap hari, terutama ketika Bram sedang tidak ada di rumah. Tidak jarang karena Titin dan mertuanya keasyikan mengobrol, mereka terkadang sampai lupa waktu. Mereka pernah sampai tengah malam baru berhenti mengobrol.
Karena kesibukannya itu, Bram sering melupakan hak Yanti sebagai seorang isteri. Hari-hari Titin penuh dengan kesepian. Apalagi buah perkawinan mereka belum juga ada. Akhirnya Yanti menggunakan waktu sepi itu untuk berbagi rasa dengan mertuanya, Fauzi. Fauzisudah sangat berumur, karena usianya sudah hampir mencapai setengah abad. Fauzi saat itu sudah hidup sendiri tanpa pendamping hidup, karena isterinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kebetulan Fauzi tinggal serumah dengan mereka. Obrolan serta gurauan, hampir mereka lakukan setiap hari, terutama ketika Bram sedang tidak ada di rumah. Tidak jarang karena Titin dan mertuanya keasyikan mengobrol, mereka terkadang sampai lupa waktu. Mereka pernah sampai tengah malam baru berhenti mengobrol.
Label:
cerita dewasa,
kisah dewasa,
obat penis,
penis besar
Langganan:
Postingan (Atom)